Pengembangan Kepribadian

Kepribadian manusia tidak bisa disamakan dengan kepribadian binatang/ perikebinatangan. Karena dari berbagai segi, dua makhluk ciptaan Allah SWT ini memang berbeda, hanya satu yang sama yaitu hak untuk hidup. Diantara perbedaan tersebut yaitu:

1. “Akal”

Manusia diciptakan dengan memiliki akal, bias membandingkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang benar dan yang salah, bisa berfikir, mengingat, menghafal, menerjemah, menginterpretasikan, menyimpulkan, menggunakan konsep, prinsip-prinsip dan prosedur untuk memecahkan masalah, membandingkan nilai, metode dan standar dsb. Sedangkan binatang tidak memiliki akal yang mampu berfikir dan menggunakannya sesempurna manusia. Tingkah lakunya yang menunjukkan kebenaran atau kebaikan adalah sebuah kebiasaan dan karena terlatih untuk melakukan hal-hal tersebut.

2. "Hukum dan Adjusment”

Manusia diatur dan memiliki hukum untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan kehidupan. Sedangkan binatang tidak memiliki hukum. Tidak ada hukum untuk tidak saling bunuh membunuh diantara binatang, seperti hukum rimba mana yang kuat dia yang bertahan. Itulah kemampuan menyesuaikan diri pada binayang, sedangkan manusia perpaduaan aspek phisik dan psikis dibarengi dengan kognisi (berfikif), afeksi (merasa) dan konasi (nafsu) yang seimbang dan mampu melakukan adjustment (penyesuaian diri). Dari sinilah kepribadian manusia akan tampak, dan ini menunjukkan sangat jauh berbeda dengan binatang.

Dari kedua aspek tersebut, telah tampak perbedaan antara perikemanusiaan dan perikebinatangan serta menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. Seperti dalam Al-qur’an surat At-tin ayat ke-4:

“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Dalam surat An-Nahl ayat 68 yang artinya:

“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah”
Merupakan perintah Allah SWT kepada lebah yang diterima sebagai insting untuk mengerjakan sesuatu, dan itu telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Manusia memiliki akal untuk dapat berfikir, bertindak dan berkehendak sesuai keinginan dan apa yang manusia rencanakan.

“Buatlah sarang di pohon-pohon, kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”
Ilham dari Allah SWT ini menyuruh lebah untuk membuat sarang di tempat yang telah di tunjukkan. Dari insting binatang  ini maka lebah membuat sarangnya di pohon-pohon, kayu dan rumah-rumah atau bangunan yang dibuat oleh manusia. Dan dari dulu sampai sekarang, sarang lebah masih tetap sama seperti jarring yang biasa dilihat. Sedangkan manusia selalu memiliki inovasi untuk membuat sesuatu yang berbeda. Inilah tanda kemahakuasaanNYA dan sebagai bukti bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »