Libertarian adalah suatu filsafat politik yang mengagungkan kebebasan, mengutamakan hak-hak individu, serta mengarah ke pembentukan kerja sama. Landasan utama dari paham libertarian adalah pengakuan pada hak-hak mendasar manusia serta tanggung jawabnya.
Pada abad XVII, John Locke, Baron de Montesquieu, dan Adam Smith mengajukan dasar-dasar klasik libertarian yang kembali menekankan pada kebebasan individual sebagai hak dasar manusia. Menurut mereka, hak ini merupakan landasan untuk tercapainya harkat martabat dan kesejahteraan masyarakat serta terjalinnya kerja sama. Locke mengembangkan ide kontrak sosial dengan berfokus pada persetujuan dari yang diperintah. Dalam hal ini, kekuasaan legislative dipakai untuk melindungi hak dasar warga Negara. Montesquieu mengajukan pemisahan kekuasaan eksekutif, legislative, dan yudikatif. Adam Smith menekankan tiadanya intervensi pemerintah sehingga individu dapat mengembangkan diri dan terbebas dari perlakuan semena-mena.
Pada awal abad XX, pemikiran libertarian bergeser dari landasan negative liberty dn free market ke pemikiran tentang positive rights. Di Amerika Serikat, Franklin Roosevelt mulai menggemakan The Four Freedom, yang kemudian dipakai pula sebagai salah satu dasar pemikiran tentang hak-hak asasi manusia. Empat kebebasan ini mencakup freedom of speech, freedom of worship, freedom from want, dan freedom from fear.
Paham libertarian memandang bila pemerintah terlalu mengontrol kehidupan warganya maka masyarakat akan kehilangan harkat martabatnya. Artinya, apabila pemerintah terlalu banyak campur tangan, masyarakat akan dijauhkan dari kebebasannya untuk hidup sesuai dengan hak dasar individu yang dipunyainya dan dijauhkan pula dari usahanya untuk hidup sesuai dengan kemampuannya sehingga masyarakat akan hilang martabat kemanusiaannya dan hilang pula kebebasannya.
Pemerintah memiliki legitimasi untuk bertindak demi keamanan dan keselamatan masyarakat secara umum. Inti dari penerimaan terhadap campur tangan pemerintah adalah diperlukannya pemerintah dan dibatasinya kekuasaan control pemerintah untuk tujuan-tujuan pemulihan harkat martabat manusia.
Penerapan Sistem Komunikasi Libertarian
Dalam system komunikasi authoritarian, aktivitas komunikasi dan transaksi informasi ditetapkan, dijalankan, dan dikendalikan oleh pemerintah maka dalam system komunikasi libertarian rakyat memiliki kebebasan untuk ikut menentukan, menjalankan, dan mengendalikan aktivitas komunikasi yang terjadi. Kebebasan rakyat dimulai ketika system komunikasi libertarian memungkinkan mereka untuk menetapkan bentuk dan cara berkomunikasi, menjalankan rencana aktivitas komunikasi mereka sesuai yang mereka inginkan dan pengendalian secara berimbang antara rakyat dan pemerintah dalam komunikasi atau sedapat mungkin dalam bentuk peniadaan pengendalian komunikasi oleh pemerintah.
Empat hal tentang kebebasan berkomunikasi dalam system komunikasi libertarian adalah tidak satu orang pun meskipun dia memiliki kekuasaan yang sangat besar, dapat membungkam pendapat orang lain dan mengatasnamakan kebenaran itu menjadi kebenaran miliknya, apabila banyak orang memiliki pendapat yang sama dan lebih sedikit orang memiliki pendapat yang berbeda maka pendapat orang banyak itu tidak boleh sama sekali meniadakan pendapat orang-orang yang lebih sedikit jumlahnya, apabila sejumlah orang memiliki pendapat yang sama dan hanya satu orang berpendapat berbeda maka yang satu orang ini sama sekali tidak boleh dibungkam dan jika pun satu orang yang berbeda pendapat ini ternyata pendapatnya salah maka tidak berarti bahwa orang itu kemudian harus kehilangan haknya untuk bersuara kembali.
Format komunikasi dalam system komunikasi libertarian dicirikan oleh seimbangnya kekuatan antarsumber informasi dalam menerapkan kebebasan untuk mengarah pada suatu kebenaran, disertai dengan keseimbangan kekuatan untuk memaknai kebebasan antara komunikator dan komunikan, pluralitas message atau isi pesan yang mengalir baik dari komunikator ke komunikan ataupun dari komunikan ke komunikator, penggunaan media atau saluran komunikasi secara bebas, kecenderungan memberi kebebasan dalam pemaksaan terhadap pesan yang dikonsumsi message, umpan balik yang bersifat kritis dan tidak sekadar melihat persoalan dari satu sisi belaka dan efek komunikasi yang muncul akan disikapi secara dewasa dan sama bebasnya dengan saat proses komunikasi itu terjadi.
Kekuatan dan Kelemahan Sistem Komunikasi Libertarian
Apabila system komunikasi lainnya terpusat pada kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa (dalam arti luas) maka system komunikasi libertarian dapat dikatakan mengabdi pada kepercayaan bahwa kebebasan individu akan membawa pada kesejahteraan karena berangkat dari kekuatan individu itu sendiri.
Kekuatan system komunikasi libertarian hanya bisa diperoleh apabila masing-masing unsure yang sepakat untuk berada dibawah paham libertarian menjalankan peran dan posisinya secara proporsional. Mandat sebagai batas keproporsionalan ini perlu dijaga dan saling dihormati sehingga intervensi mandat tidak dilakukan oleh satu unsur terhadap unsur lainnya. Apabila batas proporsi ini tidak dihormati maka yang akan terjadi adalah kesewenang-wenangan unsure tertentu, yang sama artinya dengan masuk pada perangkap authoritarian dalam bentuk yang lain.
Generalisasi public terjadi bila pihak dalam system komunikasi libertarian berdalih melayani public yang luas atau masyarakat namun sebenarnya mereka hanya melayani kepentingan suatu public belaka. Siapa pun atau pihak manapun yang melakukan generalisasi semacam itu, pada dasarnya mereka mengingkari kebenaran yang berusaha dicapai dari penerapan kebebasan yang seutuhnya dari system komunikasi libertarian.
Kesetaraan posisi untuk bebas tidak selalu menjamin berlangsungnya dinamika kebebasan yang kondusif dikalangan media massa sendiri karena keberlangsungan suatu institusi media bukan tidak mungkin ditentukan oleh kekuatannya untuk bertahan pada system itu sendiri. Institusi media yang tidak kuat secara ekonomi, tentunya, dapat saja diakuisisi atau kemudian dimatikan secara ekonomi karena tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk melawan media massa yang kuat secara ekonomi.
Kekuatan dan kelemahan system komunikasi libertarian mengantar pada munculnya pemikiran kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab social dari pemakai kebebasan ini. Pengguna kebebasan harus dapat mempertanggungjawabkan kebebasannya itu secara social.
Sumber referensi : Prajarto, Nunung (2016). Perbandingan Sistem Komunikasi (SKOM4434). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
EmoticonEmoticon