Sistem Nilai merupakan identitas bangsa dan sebagai dasar kepribadian dan sikap perilaku bangsa tersebut. Sistem nilai sebagai identitas bangsa akan dijunjung tinggi dan menjadi faktor pembeda antara satu bangsa dengan bangsa lain. Oleh karena itu perlu sebuah bangsa melestarikan sistem nilai tersebut, dengan cara:
A. Pendidikan Politik
Pendidikan politik sebagai proses yang mengaktifkan unsur-unsur yang dinamis dalam diri manusia. Pendidikan politik dapat dilakukan secara Nasional (civic) oleh pemerintah dan oleh kelompok atau partai. Pendidikan politik merupakan proses penguasaan simbol-simbol kehidupan kenegaraan yang bertujuan untuk:
1. Mempersiapkan generasi penerus bangsa
2. Menyamakan sistem berfikir
3. Memantapkan sikap jiwa dalam melaksanakan sistem nilai.
B. Menginterpretasi Simbol-Simbol Kekuasaan
Selain melalui pendidikan politik, melestarikan sistem nilai dilakukan dengan menginterpretasi simbol-simbol kekuasaaan. Simbol- simbol kekuasaan berupa simbol lembaga eksekutif (presiden), Simbol aspirasi berupa lembaga legislatif dan simbol yudikatif berupa lembaga pengadilan. Proses selanjutnya simbol-simbol tersebut diperkenalkan baik secara eksistensi maupun fungsinya. Sehingga memunculkan pemahaman tentang simbol-simbol kekuasaan tersebut. Pemahaman ini kemudian menjadi pendorong individu-individu dalam sebuah bangsa untuk mengaktualisasikan dirinya untuk masuk ke dalam interaksi politik. Pada saat itulah interpretasi simbol-simbol kekuasaan berlangsung. Dengan demikian Sistem nilai akan tertanam dalam individu-individu dalam sebuah bangsa
C. Menginterpretasikan simbol-simbol kebenaran dan keadilan
Produk pendidikan politik dalam menemukan simbol-simbol keadilan dan kebenaran, sebagai tolok ukur untuk memahami sikap perilaku politik terhadap nilai-nilai yang berlaku. Sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku merupakan kondisi yang mendukung bagi pelestarian sistem politik dan nilai-nilai yang melandasinya.
EmoticonEmoticon