Rangkuman Opini Publik 2


MODUL 4 MEMAHAMI KARAKTERISTIK, BENTUK, DAN SIFAT SERTA POTENSI DAN KOMPETENSI OPINI PUBLIK
KB 1. Karakteristik Opini Publik
A. Adanya Issue
Isu yang kontroversial : bersifat menimbulkan perbedaan pendapat
Sebab yang melatarbelakangi perbedaan pendapat :
- perbedaan pendapat mengenai fakta
- perbedaan estimasi tentang cara mencapai tujuan yang lebih baik
- penghayatan yang berbeda tentang cara mencapai tujuan yang hendak dicapai
B. Hakikat Publik
Mereka tertarik pada suatu isu yang sama, dan baru mengetahui adanya teman setelah adanya pernyataan-pernyataan dan pendapat-pendapat
C. Kepercayaan yang Kompleks dalam suatu Publik
Suatu isu yang relatif sederhana, yang akan menarik perhatian bagi suatu kelompok kecil dan bersifat homogen, tidak akan mengembangkan berbagai pandangan yang diciptakan oleh lebih banyak isu yang sifatnya lebih kompleks
D. Pernyataan Pendapat
Kita tidak bisa melakukan opini terhadap hal-hal yang sudah kita kenal dan hal yang sudah kita lakukan
E. Jumlah Orang yang terlibat
Jumlah orang yang terlibat yang dibicarakan dalam opini publik ini adalah ukuran jumlah orang yang meminati, memperhatikan suatu isu
Opini publik bukanlah numerical majority, melainkan effective majority Opini publik itu bukanlah berupa seluruh jumlah dari sikap-sikap atau hasil suatu kumpulan jumlah individual, melainkan sebagai hasil pengintegrasian opini-opini yang didalam masyarakat demokratis dicapai dengan jalan proses diskusi
KB 2. Bentuk dan Sifat Opini Publik
A. Bentuk Opini Publik
Dan Nimmo membagi bentuk opini publik menjadi :
1). Opini Massa, 2). Opini Kelompok, 3). Opini rakyat
James N. Rosenau membagi publik menjadi ;
- Publik Massa : sasaran yang mengikuti suatu drama yang bermain di panggung
- Publik Berminat : kelompok yang mendapat tempat yang cukup dekat dalam ruangan sandiwara
- Publik Pembuat Pendapat : disamakan dengan pemain-pemain sandiwara
Menurut lingkup wilayah administrasi kekuasaan, opini publik menjadi tiga jenis :
1). Opini Publik Nasional, 2). Opini Publik di Wilayah Propinsi, 3). Opini Publik Lokal
Lima faktor tumbuhnya opini publik nasional :
1). harga diri, 2). Keamanan, 3). Interes kelompok, 4). Norma yang dihargai dan dipegang teguh, 5). Faktor ideologis
B. Sifat Opini Publik
William Bauer, membagi sifat opini publik :
- Opini publik statis : kebiasaan, adat istiadat, tradisi, norma-norma
- Opini Publik dinamis : kegiatan publisitas yang sistematis dan kejadian yang terjadi waktu itu
Bogardus membagi sifat opini publik :
- pendapat umum memiliki kelemahan juga, seperti sifat yang tidak jelas, tidak tepat dan dirumuskan dalam kodifikasi
- pendapat umum tidak hidup tidak merupakan suatu pendapat
- pendapat umum adalah sederhana dalam metodenya, didorong oleh emosi nafsu manusia
Sifat komunikator politik :
- politikus sebagai komunikator politik
- profesional sebagai komunikator politik
- aktivis sebagai komunikator politik

KB 3. Potensi dan Kompetensi Opini Publik
A. Potensi Opini Publik dalam
Komunikasi
Antara komunikasi dan opini publik, terdapat saling pengaruh mempengaruhi artinya, komunikasi itu dapat mempengaruhi opini publik dan sebaliknya opini publik dapat mempengaruhi komunikasi
Efek opini publik terhadap komunikasi menurut Berelson
- melalui penyesuaian isi komunikasi dengan opini audience yang dominan, sedangkan opini audience mengenai suatu isue pada umumnya adalah opini publik
-efek opini publik terhadap komunikasi melalui kesesuaian ideologi
Variabel sentral dalam proses komunikasi yang mempengaruhi opini publik :
- jenis-jenis komunikasi
- jenis-jenis masalah
- jenis-jenis orang
- jenis-jenis kondisi
- jenis-jenis efek
Beberapa hipotesis mengenai antar hubungan itu sbb :
- lebih khusus komunikasinya (medianya) lebih besar kekuatannya efeknya
- lebih besar persaingan dalam sistem komunikasi (kondisi) lebih besar efeknya
- Lebih dalam predisposisi terhadap masalahnya lebih efektif isinya yang tidak langsung dalam merubah opini (efek)
B. Kekuatan Opini Publik
1. Opini publik adalah suatu hukuman sosial
2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya sopan santun dan susila
3. Opini publik dapat mempertahankan esistensinya suatu lembaga atau bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga
4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan
5. Opini publik dapat melestarikan norma sosial
C. Hukum-hukum Opini Publik
Hukum-hukum opini publik :
Kompetensi pengaruh dalam kehidupan sosial :
- Opini publik memperkuat undang-undang
- Opini publik memberikan kekuatan hidup badan dan lembaga-lembaga sosial
- Opini publik dalam kekuatan pokok yang menghidupi dasar-dasar sosial
- Opini publik adalah pendukung moril utama dalam masyarakat
Tidak semua yang dikatan oleh opini publik adalah opini publik :
- Rationalization : alasan yang sifatnya untuk membenarkan suatu tindakan atau perilaku seseorang atau pihak atau kelompok atas tindakan yang harus dilakukannya
- Identification : berjalan atas pikiran, bahwa kita seperti orang lain
- Projection : berdasarkan pikiran, bahwa orang lain berpikiran seperti kita
- Bandwagon Effect : proses pembentukan opini publik yang berlangsung dikala sekelompok kekuatan sosial secara militan dan dinamis menyuarakan opini pada waktu yang bersamaan

MODUL 5 MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP OPINI PUBLIK DITINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGI, PSIKOLOGI DAN LINGKUNGAN
KB 1. Prinsip-prinsip Opini Publik
A. Pengertian Sosiologi
B. Individu dalam Kelompok
C. Bentuk Kelompok
- In Group
- Out Group
- Kelompok Primer
- Kelompok Sekunder
- Gemenschaft (paguyuban) bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal
- Gesellscahft (patembayan) : ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jumlah waktu pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka, serta strukturnya bersifat mekanis. Ditentukan oleh proses tawar-menawar dan dituangkan ke dalam suatu peristiwa perjanjian tertulis
D. Publik
Kelompok yang tidak merupakan kesatuan, dan biasanya berinteraksi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi
E. Kelompok Sosial Berperan dalam Pembentukan Opini Publik
Pada masyarakat sederhana dan stabil, tidak terdapat banyak masalah dan tidak banyak tantangan, sedangkan pada masyarakat yang berkebudayaan kompleks, dan terus-menerus berubah selalu muncul masalah baru
KB 2. Opini Publik ditinjau dari Aspek Psikologi
A. Pengertian Psikologi
Manusia sebagai makhluk individual bahwa tiap-tiap orang merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya
Manusia makhluk ber-KeTuhanan, implementasinya dapat dilihat dari kegiatan beribadat dan kegiatan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Manusia sebagai makhluk sosial, sejak dilahirkan manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
B. Persepsi
1. Latarbelakang budaya
2. Pengalaman Masa Lalu
3. Nilai-nilai yang dianut
4. Berita-berita yang Berkembang
C. Sikap
Pengertian, Suatu sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu
Sikap individual dimiliki oleh perseorangan dan berkenaan dengan hal-hal tertentu yang bukan merupakan objek social
Sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap objek sosial
1. Fungsi Sikap
1). Sikap mempunyai Fungsi Organisasi
Keyakinan yang terkandung dalam sikap kita, memungkinkan kita mengorganisasikan pengalaman sosial kita. Membebankan padanya perintah tertentu dan memberinya makna.
2). Sikap memberikan Fungsi Kegunaan
Kita menggunakan sikap untuk menegaskan sikap orang lain dan selanjutnya memperoleh persetujuan sosial
3). Sikap memberikan Fungsi Perlindungan
Sikap menjaga kita dari ancaman terhadap harga diri.
Tiga sumber datangnya sikap
a. Pengalaman pribadi
b. Pemindahan perasaan yang menyakitkan, cenderung merupakan sumber sikap yang negatif
c. Pengaruh sosial sebagai sumber sikap
2. Orangtua
3. Teman Sebaya
4. Media Massa
D. Persepsi dan Sikap berperan dalam Pembentukan Opini Publik
KB 3. Opini Publik ditinjau dari Aspek Lingkungan
A. Faktor Lingkungan
1. Lingkungan Fisik (Alam)
2. Lingkungan Sosial
1) Lingkungan Sosial Primer
2) Lingkungan Sosial Sekunder
B. Interaksi Sosial dengan
Lingkungan
1. Faktor Imitasi
Suatu proses dimana seseorang mengikuti sesuau di luar dirinya
2.Faktor Sugesti
Suatu proses dimana seseorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari oranglain tanpa kritik terlebih dahulu
Syarat terjadinya sugesti :
a. Sugesti karena Hambatan Berpikir
b. Sugesti karena Pikiran Terpecah-pecah (Disonansi)
c. Sugesti karena Otoritas (Prestise)
d. Sugesti karena Mayoritas
e. Sugesti karena will to believe
3. Faktor Identifikasi
Dorongan untuk menjadi sama atau sebentuk dengan oranglain
4. Faktor Simpati
Perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain
MODUL 6 OPINI PUBLIK DAN KEBIJAKAN
KB 1. Opini Publik Kebijakan Sosial
A. Pengertian
Kebijakan merupakan dasar, landasan, petunjuk bagi manajer untuk beraktivitas dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
Jenis organisasi
1. Organisasi Politik
2. Organisasi Sosial
3. Organisasi Ekonomi
B. Kebijakan Sosial
1. Kesejahteraan
2. Kesehatan
3. Pendidikan
4. Perumahan
5. Ketenagakerjaan
6. Pengupahan
C. Tipe Kebijakan
1. Kebijakan Laissed faire
Tipe kebijakan yang ada dalam suatu masyarakat dengan bobot intervensi yang rendah
2. Kebijakan Rasional
Tipe kebijakan yang dasarnya adalah nuansa dan ilmu pengetahuan penetapan kebijakan tipe ini biasanya didominasi oleh yang profesional dan berdisiplin dalam tugasnya (analisis kebijakan)
3. Kebijakan Normatif
Tipe kebijakan ini bertolak belakang dengan tipe kebijakan rasional. Tipe kebijakan ini menerima dan menggunakan konsep nilai dan prinsip tanpa membuang pentingnya prosedur rasional dan objektif
4. Kebijakan Advokasi
Tipe kebijakan yang dasarnya adalah kepentingan klien, oleh karenanya seluruh kekuatan yang ada baik individu, kelompok maupun masyarakat diarahkan pada upaya melindungi klien
Subtipe Kebijakan
1. Kebijakan Komprehensif
Kebijakan yang mempunyai karakteristik utamanya adalah pada upaya memasukkan seluruh variabel yang terlibat dalam permasalahan dan pemecahan
2. Kebijakan Strategik
Dimana para perencana kebijakan menyeleksi satu atau beberapa variabel dalam memaksimalkan tujuan khusus
3. Kebijakan Kontingensi
Kebijakan yang mempunyai karakteristik pada penekanan fleksibilitas terhadap perkembangan yang tidak terduga
4. Kebijakan Tambahan
Kebijakan yang diulang dimana pada tiap tahunnya hanya sedikit yang berubah, kebijakan ini banyak diterapkan dalam birokrasi
5. Kebijakan Birokrasi
Kebijakan ini biasanya banyak bersangkutan dengan kekuasaan dan proses bargaining
6. Kebijakan Campuran
Kombinasi dari beberapa subtipe kebijakan yang ada diatas
D. Tahapan dalam Kebijakan Sosial
Tahapan Analisis
Tahapan dimana para perencana kebijakan mencoba untuk mendefinisikan permasalahan, mengidentifikasi isu-isu kunci dari kebijakan, menganalisis dari sudut sejarah, mengidentifikasi para pemain kunci lembaga pembuat kebijakan serta pemodelannya
Rangkaian Kegiatan
1. Pengumpulan (memadukan) informasi mengenai permasalahan sosial, kondisi sosial serta peluang bagi pengembangan
2. Menentukan rangkaian pengalaman dalam suatu konsep serta mendefinisikan permasalahan pengiring serta isu-isu yang bersangkutan
3. Mendesain metodologi
4. Memilih dan melakukan teknik analisis atas faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan sosial
5. Mengembangkan beberapa kesimpulan, pertimbangan serta argumentasi dan prediksi hasil dari kebijakan
6. Mengkomunikasikan rekomendasi para sasaran atau pengguna (pengambil keputusan, kelompok, organisasi, komunitas)
Kelompok Aktivitas
1. Aktivitas analisis masalah
2. Aktivitas formulasi dan rekomendasi
3. Aktivitas mengkomunikasikan pada klien
Tahapan Penerapan
Rangkaian Kegiatan
1. Mendesain proyek untuk penerapan guna direkomendasikan menjadi sebuah kebijakan
2. Mengamankan dan mengorganisasikan sumber daya alam dan manusia yang berkaitan dengan kebijakan
3. Mengkomunikasikan tanggapan organisasi atas proyek dan menjelaskan tujuan, skup, prosedur, termasuk aturan bagi pelaksana
4. Melengkapi dengan arahan operasional untuk penerapan dan evaluasi
5. Mengorganisasikan dan memonitor proyek serta penerapan tugas
6. Mengevaluasi dampak dari intervensi membandingkan hasil dengan evaluasi
7. Menyeleksi prosedur dalam penerapan
8. Merekomendasi kelangsungan atau ketidaklangsungan hasil dengan dampak
9. Mengkomunikasikan dampak pada sasaran
Kelompok Aktivitas
1. Aktivitas pengorganisasian dan penerapan
2. Aktivitas penerapan dan monitoring
3. Aktivitas evaluasi hasil
KB 2. Opini Publik dan Kebijakan Lembaga Ekonomi
Kekuatan yang menentukan dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan
Pengetahuan Teknik
Pengetahuan berkaitan dengan produksi atau pengetahuan tentang kombinasi yang mungkin dalam jasa dan ouput produksi
Permintaan Produk
Pengetahuan yang berkaitan dengan posisi pasar produk
Pengetahuan Suplai Faktor
Berkaitan antara kuantitas produk dan harga
Pengetahuan situasi suplai dana modal guna membeli faktor-faktor produksi
Langkah Analisis Keputusan
Tahapan Determinisitik
Tahap dimana variabel-variabel yang berpengaruh dalam keputusan didefinisikan dan disalinghubungkan, penetapan atas nilainya serta mengukur tingkat kepentingan variabelnya
Tahapan Probabilistik
Tahapan penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi variabel-variabel penting dan menyatakannya dalam bentuk nilai
Tahapan Informasional
Tahap peninjauan hasil dari dua tahap sebelumnya (determinisitik dan probabilisitik) guna menentukan nilai ekonomis bila mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel yang dirasakan penting
Model Analisis Posisi
Perangkat Komponen Sistem
Merupakan pernyataan tentang sesuatu yang diharapkan baik dalam tataran top, menengah maupun bawah tidak terlepas atau akan banyak dipengaruhi oleh opini yang berkembang di masyarakat
Proses
Rangkaian kegiatan guna mentransformasikan masukkan menjadi produk yang bisa berupa karya maupun jasa
Keluaran / hasil
Segala hal yang datang dari proses, baik berupa produk/karya/jasa yang segera atau dapat langsung diamati atau diukur
Dampak
Produk/karya/jasa yang dalam jangka waktu lama baru dapat dideteksi
Perangkat Indikator Kinerja
Efisiensi
Ukuran tingkat kemampuan organisasi dalam pemanfaatan seluruh atau sebagian perangkat sumberdaya secara optimal
Efektivitas
Ukuran tingkat kesesuaian produk yang dihasilkan dengan hasil yang diharapkan
Produktivitas
Ukuran daya hasil, relevansi ukuran kesesuaian produk (barang / jasa) dengan kebutuhan
Akuntabilitas
Makro : Kinerja suatu sistem dimana parameternya tidak hanya melibatkan unsur masukan-proses keluaran, akan tetapi memasukkan juga harapan atau aspirasi dari publik atau orang yang berkepentingan dengan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan perusahaan
Mikro : Berkaitan hanya dengan masalah keuangan seperti dalam pengertian internal auditing

KB 3. Opini Publik dan Kebijakan Politik
A. Opini Publik dalam Pemerintahan Demokratis
B. Kesulitan Mengkaji Perumusan Kebijakan Politik
1. Dalam sebuah kehidupan negara dipastikan akan terdiri dari berbagai kelompok masyarakat dimana tiap-tiap kelompok tersebut mempunyai nilai yang berbeda dengan kelompok lainnya
2. Karena pemerintahan sering kali dibanjiri oleh adanya perbedaan atas kriteria kepentingan diantara individu dan kelompok
3. Perumusan kebijakan dalam bidang politik sering kali terbentuk dari kompromi politis diantara para perumus kebijakan dan hasilnya seperti dikatan Lindblom adalah munculnya kebijakan yang berdasar pada kesempatan-kesempatan dan sama sekali bukan dari masalah
C. Tahapan Analisis Kebijakan Politik
1. Bagaimana masalah timbul dan masuk kedalam agenda para pengambil keputusan
2. Bagaimana masyarakat merumuskan masalah-masalah tersebut untuk pengambilan tindakan
3. Sikap apa yang diambil oleh badan legislatf atau badan lainnya
4. Bagaimana para pemimpin menerapkan kebijakan itu
5. Bagaimana kebijakan tersebut dievaluasi
D. Mekanisme Perumusan Kebijakan
Tahapan Artikulasi Kepentingan
Tahapan Agregasi Kepentingan
Proses pengubahan tuntutan yang disampaikan menjadi alternatif-alternatif kebijakan
Tahapan Pembuatan Kebijakan
Proses untuk mengubah tuntutan menjadi output

Artikel Terkait

Previous
Next Post »