MODUL 1 OPINI PUBLIK
KB 1. Hakikat Opini Publik
A. Hakikat Opini Publik dalam Kehidupan Sehari-hari
Hal yang menarik seseorang untuk tertarik kepada sesuatu hal itu bermacam-macam, misalnya :
1). Pokok permasalahan yang sedang hangat dibicarakan, 2). Produk sesuatu pabrik atau sesuatu yang bisa ditawarkannya kepada pasar sehingga mungkin dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan, 3). Orang atau pribadi-pribadi tertentu dengan segala permasalahannya dapat mengundang opini tentang orang tersebut, 4). Suatu lembaga dengan apa saja bidang yang digelutinya, kalau lembaga tersebut menghasilkan produk atau jasa tertentu yang menguntungkan masyarakat atau rakyat pada umumnya, dapat menyebabkan melambungkan nama lembaga tersebut sehingga terkena, dan menarik perhatian orang, 5). Hal-hal lain yang dapat menarik perhatian sekumpulan orang atau dapat dipertentangkan
B. Istilah opini Publik
Bagi Bogardus, opini publik adalah sebagai berikut :
1). Hasil pengintegrasian pendapat, jadi bukan merupakan jumlah pendapat individu-individu yang dikumpulkan, 2). Pengintegrasian yang dimaksud adalah sebagai hasil diskusi tukar pikiran sesama anggota kelompok public, 3). Berlangsung pada suatu masyarakat yang demokratis.
C. Ciri-ciri Opini Publik
Opini publik adalah opini yang ditimbulkan oleh adanya empat unsur berikut :
1). Adanya suatu masalah yang bersifat kontroversial, 2). Adanya publik atau kumpulan orang yang menaruh perhatian kepada masalah itu, 3). Adanya situasi dan interaksi yang berupa diskusi dan tukar pikiran mengenai masalah yang dipertentangkan, 4). Adanya pendapat yang terintegrasi atau hasil penilaian kelompok (publik) mengenai suatu masalah.
KB 2. Opini Publik Bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM)
A, Opini Publik bagian HAM
B. Pengertian HAM
HAM itu meliputi :
- Hak-hak asasi pribadi : agama, pendapat, pekerjaan, dsb
- Hak-hak asasi ekonomi : berusaha, membeli sesuatu, membuka usaha, dsb
- Hak asasi bidang politik : memilih dan dipilih dalam Pemilu, berorganisasi, dsb
- Hak asasi mendapat perlakuan yang sama dalam bidang hukum dan pemerintahan,
- Hak asasi sosial,
- Hak asasi mendapat perlindungan hukum dari kepolisian.
C. Sejarah HAM
Magna Charta, 1215
- Lahir di Inggris
- Berisi :
* Seorang pun tidak boleh memungut pajak tanpa sepengetahuan dewan penasihat raja,
* Orang tidak boleh ditangkap, disiksa atau dihukum tanpa alasan hukum
Habeas Corpus Act, 1679
- Lahir di Inggris
- Pada masa pemerintahan Charles II
- Memuat jaminan seseorang tidak boleh ditangkap dan ditahan secara semena-mena, kecuali menurut peraturan yang berlaku
Bill of Rights, 1689
- Dibuat oleh Parlemen Inggris kepada Prince of Orange
- Memuat pengakuan teerhadap hak petisi, kebebasan berbicara, dan kebebasan mengeluarkan pendapat bagi parlemen dan pemilihan parlemen harus bebas
American Declaration of Independence, 4 Juli 1776
- Mengandung pernyataan bahwa semua bangsa diciptakan sama, dianugerahi hak hidup, kemerdekaan dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan
Declaration des Droits de' Homme et du Citoyen, 14 Juli 1789
(Pernyataan Hak Asasi dan Warga Negara)
- Dicetuskan pada permulaan Revolusi Perancis sebagai perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang Raja Louis XVI
- Terkenal dengan semboyan Liberty, Egolite, dan Fraternite
- Isi piagam ini adalah :
* Manusia dilahirkan bebas dan memiliki hak yang sama
* Hak-hak itu ialah kebebasan hak milik, hak keamanan
The Four Freedom of Roosevelt, 1941 yang dicetuskan oleh Presiden AS, FD Roosevelt
- Kemerdekaan berbicara dan mengeluarkan pendapat
- Kemerdekaan beragama
- Kebebasan dari segala kekurangan
- Kebebasan dari segala ketakutan
The Universal Declaration of Human Rights, 10 Desember 1948
- Piagam Hak Asasi PBB Pasal 19 menerangkan bahwa, kebebasan pendapat adalah kebebasan individu juga kebebasan untuk memperoleh informasi, tetapi kebebasan itu dibatasi juga oleh UU. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebebasan orang lain sepert yang disebutkan pada Pasal 29 Piagam Hak Asasi PBB
D. HAM di dalam UUD 1945
Pada Pembukaan :
- Alinea 1 " ... kemerdekaan adalah hak segala bangsa ..."
- Alinea 2 "... mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur ..."
- Alinea 3 " ... Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkhidupan kebangsaan yang bebas ..."
- Alinea 4 " ... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdakaan, perdamaian abadi, dan keadailan sosial, maka ..."
Pada Batang Tubuh :
- Pasal 27 ayat (1)
- Pasal 27 ayat (2)
- Pasal 28
- Pasal 29 ayat (2)
- Pasal 30
- Pasal 31 ayat (1)
- Pasal 32
- Pasal 33
- Pasal 34
E. HAM dalam Kehidupan Sehari-hari
KB 3. Opini Publik sebagai Kajian Komunikasi
A. Opini Publik sebagai Efek Komunikasi
Opini publik merupakan kesatuan pendapat, bukan jumlah pendapat-pendapat dari orang-orang yang terlibat dalam diskusi, dsb. Pendapat yang dikemukakan itu adalah efek komunikasi, yaitu segala perubahan yang terjadi pada pihak komunikan (sikap, pandangan, tingkah laku, dsb.) Pendapat itu bermacam-macam, misalnya : pendapat perorangan, pribadi, kelompok, kesepakatan, koalisi, minoritas, mayoritas, dsb.
B. Pengertian Komunikasi
C. Proses Komunikasi
Proses komunikasi primer
Proses komunikasi sekunder
D. Bentuk-bentuk Komunikasi
Komunikasi Pribadi
Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Kelompok
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi Kelompok Besar
Komunikasi Massa
Komunikasi Media Massa Cetak
Komunikasi Media Massa Elektronik
Komunikasi media
Komunikasi bermedia yang tidak menggunakan media massa
E. Feedback atau Umpan Balik Komunikasi
Komunikan :
1). Positif, 2). Negatif, 3). Tidak memberi reaksi apa-apa atau dingin, 4). Netral
Dari pesan : dalam hal ini, komunikator menyadari melakukan kesalahan, karena itu secara sadar ia meminta maaf
Komunikator : Komunikator menduga apa yang disampaikannya itu tidak dapat mengubah sikap atau perilaku komunikasinya
F. Efek Komunikasi
Pesan yang dapat membangkitkan tanggapan yang dikehendaki komunikator, harus memperhatikan :
1). Pesan harus dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan, 2). - Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang dimengerti kedua belah pihak, 3). Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan, 4). Pesan harus menyarankan suatu jalan bagaimana memperoleh kebutuhan itu
Untuk menciptakan opini yang baik, komunikator perlu memperhatikan :
1). Faktor pesan yang hendak disampaikan, 2). Faktor komunikan dan kondisinya, 3). Faktor efek yang dikehendakinya, 4). Faktor media yang digunakan, 5). Komunikator siap mental dan jasmaninya
MODUL 2 PENGERTIAN OPINI PUBLIK
KB 1. Pengertian Opini Publik dan Sikap
A. Pengertian Opini
Bahasa Latin :
- Opinari : berpikir atau menduga
- Publicus : milik masyarakat luas
Timbulnya suatu pendapat pada seseorang dipengaruhi oleh faktor internal (bakat, dsb) dan faktor eksternal (sejarah hidup, agama yang dianut, aliran politik, kedudukan sosial ekonomi dalam masyarakat).
B. Pengertian Publik
Kelompok sosial dalam masyarakat :
- Kelompok sosial yang teratur : lembaga, keluarga, dsb
- Kelompok sosial yang tidak teratur : massa, kerumunan, publik, dsb
Menurut Herbert Blumer, massa mempunyai ciri-ciri :
- Sifat heterogen
- Anonim
- Tidak terdapat interaksi dan pertukaran pengalaman
- Tidak memiliki ikatan organisasi yang jelas, sehingga tidak mampu bertindak secara teratur dan terarah
Menurut C.A Mennicke
- Massa abstrak : sejumlah atau sekumpulan manusia, dimana sama sekali belum memiliki ikatan brupa satu kesatuan norma, emosi, motif dan berbagai kepentingan
- Massa konkret : sekelompok manusia yang sudah terikat oleh suatu norma-norma tertentu :
* Ikatan batin : motif, solidaritas, emosi, rencana kerja atau program
* Persamaan norma
* Mempunyai struktur yang jelas
* Mempunyai potensi dinamis
Menurut Djoenarsih S. Sunarjo, massa memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut :
- Terdiri dari orang-orang dalam segala lapangan dan tingkatan dalam masyarakat,
- Bersifat anonim dan heterogen,
- Diantara mereka tidak terdapat interaksi dan pertukaran pengalaman,
- Tidak mampu bertindak secara teratur
- Baik massa terlihat maupun tidak terlihat, mesti ada ikatan pikiran, pertalian jiwa atau persamaan perasaan,
- Massa tidak dapat berpikir secara kritis, mudah percaya dan amat suggestible,
- Massa sangat mudah tersinggung, sangat fanatik, bersemangat dan berani, dapat berbuat sesuatu tanpa memikirkan tanggungjawab
- Massa yang terlihat adalah massa yang berkumpul disuatu tempat. Massa yang tidak terlihat yaitu massa yang tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu, tidak perlu saling mengenal,
contoh : massa suatu aliran politik
Kerumunan dapat dibedakan menjadi :
- Kerumunan yang berguna bagi organisasi masyarakat,
- Kerumunan yang timbul dapat diduga sebelumnya,
- Kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan kelompok manusia itu sendiri,
- Kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi
Djoenarsih S. Sunarjo, publik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Suatu kelompok yang tidak merupakan kesatuan (kelompok tidak teratur)
- Interaksi terjadi secara tidak langsung biasanya melalui media massa
- Perilaku publik didasarkan kepada perilaku individu
- Tidak saling mengenal satu sama lain (anonim) dan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat (heterogen)
- Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah,
- Minat yang sama belum tentu mempunya pendapat / opini yang sama terhadap suatu masalah,
- Berusaha untuk mengatasi masalah tersebut,
- Adanya diskusi sosial karena itu publik ada kecendrungan untuk berpikir rasional
C. Pengertian Sikap
Menurut Lange (1888) : kesiapan subjek dalam menghadapai stimulus yang datang tiba-tiba, tidak hanya aspek mental, melainkan mencakup respons fisik
D. Sikap dalam Definisinya
Triparlite Model oleh Resenberg dan Hovland (1960), konsep sikap disatukan langsung oleh konstrak kognisi, afeksi dan konasi
KB 2. Perbedaan Opini dan Sikap, serta Macam-macam Opini
A. Pernyataan Opini
Opini dapat dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, kesetiaan, dapat juga dinyatakan melalui diskusi-diskusi, surat-surat untuk media massa, surat tertutup pada redaksi surat kabar, pernyataan pendapat, pemogokan karyawan, dsb
Menurut Ableson, dalam Kasali, opini mempunyai unsur sebagai molekul opini, yakni sebagai berikut :
- Belief (kepercayaan tentang sesuatu)
- Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)
- Perception (persepsi)
B. Karakteristik Sikap
Menurut Seitel (1992), sikap didasari kepada sejumlah Karakteristik :
- Personal : fisik, emosional, umur, status sosial
- Budaya : lingkungan dan gaya hidup dari suatu daerah geografis tertentu
- Pendidikan : tingkat dan kualitas pendidikan seseorang
- Keluarga : asal-usul keluarga
- Kepercayaan / agama : suatu sistem kepercayaan terhadap Tuhan atau terhadap supernatural
- Kelas Sosial : posisi dalam masyarakat
- Ras : etnik asli, kini meningkat mendorong penajaman sikap seseorang
C. Opini dan Sikap
Menurut Cutlip dan Center dalam Sastropoetro (1987),
Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial
Ciri-ciri sikap :
- Bukan dibawa sejak dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu
- Sikap dapat berubah-ubah karena dapat dipelajari
- Sikap itu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek
- Sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut
- Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan
Nilai, lebih bersifat mendasar dan stabil sebagai bagian dari ciri kepribadian, sikap bersifat evaluatif dan berakar pada nilai yang dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan suatu objek
Opini, merupakan sikap lebih spesifik dan sangat situasional serta lebih mudah berubah.
D. Sikap dan Persepsi
Persepsi ditentukan oleh faktor :
- Latar belakang budaya
- Pengalaman masa lalu
- Nilai-nilai yang dianut
- Berita-berita yang berkembang
Pendirian sering disebut juga sebagai sikap, merupakan opini yang masih tersembunyi didalam batin seseorang
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan
E. Macam-macam Opini
Menurut Sastropoetro :
- Opini Individu
- Opini Pribadi
- Opini Kelompok
- Opini Konsensus
- Opini Koalisi
- Opini Minoritas
- Opini Mayoritas
- Opini menurut perhitungan angka
- Opini Aklamasi
- Opini Publik
- Opini Umum
- Opini Musyawarah
- Opini Kesepakatan
F. Definisi Opini Publik
Faktor opini publik :
- Adanya Isu
Isu adalah suatu situasi kontemporer dimana mungkin terdapat ketidakpastian
- Hakikat Publik
- Kompleks preferensi pada publik
- Ekspresi pendapat
- Jumlah orang yang terlibat
MODUL 3 PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
KB 1. Syarat-syarat Pembentukan Opini Publik
A. Meningkatnya Peranan Opini Publik
Harwood L. Chil, mengemukakan bahwa meningkatnya peranana opini disebabkan oleh :
1. Paham sistem demokrasi
2. Tumbuh dan menyebarnya fasilitas pendiidikan menyebabkan orang menjadi semakin pandai dan sadar akan dirinya
3. Perkembangan teknologi komunikasi
4. Adanya tuntutan atau kebutuhan berbagai pihak untuk mendapat dukungan
5. Banyak kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah dalam melaksanakan programnya
Faktor-faktor mengapa opini publik dibutuhkan :
- Perusahaan makin menjadi besar dan berkembang,
- Persaingan antara perusahaan atau organisasi yang semakin ketat
- Tuntutan keinginan dan harapan dari masyarakat terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan akan informasi semakin tinggi
- Masyarakat semakin kritis
- Perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa
- Pengaruh opini publik semakin besar terhadap ekonomi dan stabilitas sosial organisasi atau perusahaan
B. Empat Unsur yang Menimbulkan Opini Publik
Syarat terbentuknya opini publik :
- Adanya suatu masalah / situasi yang bersifat kontroversial
- Adanya publik yang secara spontan terikat pada masalah tersebut
- Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat
- Adanya interaksi dari individu-individu dalam publik
C. Perbedaan Definisi
Berelson
Opini publik adalah people response atau jawaban rakyat (persetujuan, ketidaksetujuan, sikap acuh tak acuh) terhadap isu-isu yang bersifat politis dan sosial yang memerlukan perhatian umum, seperti hubungan internasional, kebijaksanaan dalam negeri, pemilihan umum dan hubungan antara kelompok etnik
Cafiield
Opini Publik adalah lebih dari sekedar kumpulan dari opini perseorangan
Charles Horton Cooley
Opini publik bukan semata-mata kumpulan penilaian individu yang terlepas satu sama lain, tetapi ia merupakan suatu organisasi, suatu hasil kooperatif dari komunikasi dan pengaruh yang bersifat timbal balik
Edwin Emory
Opini publik adalah mesin yang terus menggerakkan roda demokrasi agar berputar
Gerard Herberichs
Opini publik biasanya didefinisikan sebagai kekuatan sosial atau politik
Ithiel de Sola Pool
Opini publik telah didefinisikan dalam berbagai rumusan (opini dan publik)
D. Jenis Pengertian Opini Publik
Pembentukan opini publik menurut pengamat Ferdinand Tonnies :
1. Tahap pertama (die luftartigen position), seperti angin, masing semrawut masing-masing mengemukakan opininya
2. Tahap kedua (die fleissigen position), sudah ada arah pembicaraan
3. Tahap ketiga (die festigen position), pembicaraan dan diskusi telah mantap, opini telah terbentuk
KB 2. Proses Pembentukan Opini Publik
A. Situasi Opini Publik
Situasi opini publik dimulai dengan :
- munculnya sentimen massa
- suatu isu atau masalah yang berkembang di masyarakat
- mulai membentuk suatu publik
- tahap debat, bagian kritis dari perkembangan proses opini publik
- waktu yang panjang harus dilalui yang akan memastikan bahwa debat yang dilakukan kembali
- hasinya, opini publik yang benar atau opini publik yang heboh
- peleraian isu
- situasi opini pubik-opini publik dalah mendekati konsensus dari satu posisi-posisi ini menjadi suatu nilai-nilai sosial dan pengambilan tempatnya adalah bagian dari sentimen massa, menyebabkan suatu siklus yang lengkap
B. Opini Publik dan Isu
George Carslake Thompson, suatu publik yang menghadapi isu dapat timbul kondisi yang berbeda-beda, yaitu :
- Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak setuju
- merka dapat setuju dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga boleh tidak berbeda pandangan
- prbedaan yang lain ialah bahwa mungkin merka mempunyai sumber data yang berbeda-beda
Tiga sebab yang menimbulkan perbedaan opini :
- Perbedaan pandangan terhadap fakta,
- Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan
- Perbedaan motif yangs erupa guna mencapai tujuan
Empat pokok dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini publik yang perlu diperhitungkan :
- Difusi : suara terbanyak atau akibat adanya kepentingan golongan
- Persistence : kepastian atau ketepatan tentang masa berlangsungnya isu
- Intensitas : ketajaman terhadap isu
- Reasonables : pertimbangan tepat dan beralasan
Ciri publik adalah suatu kelompok orang yang :
- Dikonformasikan kepada isu
- Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut
- Memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu
C. Proses Pembentukan Opini Publik
Pembentukan opini adalah proses empat tahap yang mmelibatkan kesalingkupan aspek personal, sosial dan politik mealui munculnya :
- Pertikaian yang mempunyai potensi menjadi isu
- Kepemimpinan politik
- Interpretasi personal dan pertimbangan, sosial
- Kesediaan mengungkapkan opini pribadi di depan umum
Karakteristik opini publik :
- Opini mempunyai isi (opini adalah tentang sesuatu)
- Arah (percaya tidak percaya, mendukung menentang)
- Intensitas (kuat, sedang dan lemah)
Ciri-ciri opini publik :
- Terdapat juga isi, arah, dan intensitas mengenai opini publik
- Kontroversi menandai opini publik
- Opini publik mempunyai volume
- Opini publik itu relatif tetap
Proses opini adalah hubungan antara :
- Kepercayaan, nilai, dan usul yang dikemukakan oleh perseorangan di depan umum
- Kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam mengatur perbuatan sosial dalam situasi konflik
Tahap dalam proses opini :
1. Konstruksi Personal
Individu mengamati segala sesuatu, menginterpretasikannya, dn menyusun makna objek-objek politik secara sendiri-sendiri
2. Konstruksi Sosial
Tahap menyatakan opini pribadi di depan umum
3. Konstruksi Politik
Tahap yang menghubungkan opini publik, opini rakyat, dan opini massa dengan kegiatan para pejabat
D. Jenis-jenis Isu
1. Isu komunikasi lebih efektif dalam mempengaruhi opini publik, kalau persoalannya (isunya) baru atau tidak tersusun yakni persoalan-persoalan yang tidak ertalian secara khusus dengan sikap kelompok yang telah ada.
2. Isu komunikasi lebih efektif dalam mempengaruhi opini mengenai isu yang tidak tegas daripada isu yang menentukan
3. Akhirnya dalam mempengaruhi opini, komunikasi mungkin lebih efektif terhadap "pribadi seseorang" daripada terhadap isu-isu
E. Opini Publik Tidak Murni
Opini publik tidak murni adalah opini publik yang semula (tanpa ada orang yang berotoritas) sudah mengarah kepada kontra, kemudian karena pengaruh tersebut, berubah menjadi pro
- Manipulated public opinion : opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan secara cerdik
- Planned : opini publik yang direncanakan
- Intended ; opini publik yang dikehendaki
- Programmed : opini publik yang diprogramkan
- Desired : opini publik yang diinginkan
Dengan otoritas, kekuatan atau wewenang dimaksudkan orang yang :
- tahu benar tentang suatu maslah sehingga dapat menjelaskan secara mantap dan mempengaruhi orang lain
- pandai an mmiliki pengetahuan mendalam sehingga orang-orang menjadi percaya kepada uraiannya
- memiliki suatu status resmi yang menjadikan orang itu dipandang sehingga menimbulkan kepercayaan dan pengaruh
- memiliki kekuatan fisik yang mnyebabkan orang lain takut dan karenanya menjadi mengikuti penjelasannya dan menerimanya
- usianya dipandang lebih tua daripada yang lain yang ada di dalam kelompok, sehingga uraiannya diperhatikan untuk menghormatinya dan kemudian menerima opininya sebagai sesuatu yang benar
- orang yang diketahui terkenal di dalam masyarakat sehingga orang turut menghormatinya dan mempercayainya
F. Apakah Opini Publik Timbul ditiap Masyarakat
Opini publik hanya dapat timbul di masyarakat yang diliputi oleh undang-undang yang mengakui adanya hak bebas berkumpul dan mengeluarkan opini. Masyarakat yang tidak menganut paham demokrasi, orang menjadi berbisik-bisik melihat ke kanan dan ke kiri, dan sembunyi-sembunyi kalau akan membicarakan dan mendiskusikan sesuatu. Opini kemudian timbul lalu "mengalir ke bawah tanah" dan akan tercetus satu ketika bilamana individu-individu yang demikian berada di "alam bebas", opini demikian disebut latent public opnion
EmoticonEmoticon