Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak suku bangsa dan budaya, dengan keragaman suku dan budaya negara Indonesia adalah negara pluralis dan multikultural. Negara dengan kondisi pluralis dan multikultural rawan terjadi konflik dan disintegrasi bangsa. Oleh karenanya dibutuhkan pengetahuan wawasan kebangsaan pada seluruh rakyat Indonesia. Terwujudnya wawasan kebangsaan biasanya berakar pada akar budaya. Pada masyarakat pluralis untuk mewujudkan wawasan kebangsaan membutuhkan upaya menginterpretasikan dari symbol-simbol pluralis ke symbol-simbol pola keyakinan yang diakui bersama.
Wawasan kebangsaan muncul melalui proses diskusi, proses adu argumentasi secara sadar, sifat toleransi, dan loyalitas optimal menempatkan Negara sebagai pemberi naungan terhadap seluruh kelompok ideologi. Sifat-sifat intergratif mendorong individu untuk berperan aktif memajukan negaranya. Keragaman symbol-simbol politik akan menyulitkan usaha integrative. Konfigurasi politik dalam bentuk sederhana akan sangat membantu didalam upaya mengintegrasi seluruh unsur Negara.
Ukuran pembangunan politik akan terdiri dari penciptaan serangkaian lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya. Untuk mempertahankan system yang sedang berlangsung sekaligus pelestarian system nilai sebagai proses mengaktifkan unsure-unsur dinamis yang ada pada diri manusia. Pendidikan sebagai aktivitas mempengaruhi, mengubah dan membentuk sikap perilaku berdasar nilai yang telah dianggap benar dan bermanfaat. Pendidikan diarahkan membentuk sikap perilaku dan pola piker yang bersifat integrative yang melihat bangsa sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Pada umumnya pendidikan politik yang dilaksanakan suatu Negara bertujuan untuk :
(1) Mempersiapkan generasi penerus bangsa
(2) Menyamakan system berpikir
(3) Memantapkan sikap jiwa dalam melaksanakan system nilai.
Pendidikan politik merupakan proses penguasaan symbol-simbol kehidupan kenegaraan sekaligus symbol-simbol kebenaran dan keadilan. Dalam proses komunikasi unsure komunikator dan komunikan merupakan dua satuan yang terpisah (two separate acts) atau sebagai jarak social (social afstand) yang perlu dipadukan. Komunikasi dalam bentuk kelompok akan menampakan perilaku kelompok (collective behaviour). Pada tangga tertentu komunikasi politik dihadapkan kepada ragam dogma sebagai penyebab konflik.
Demikian halnya komunikasi politik merupakan bagian dari behavioural science yang tercermin dalam perilaku politik (political behaviour). Perilaku politik sangat tergantung kepada budaya politik. Budaya politik dapat bersumber dari nilai-nilai budaya yang tumbuh berkembang dalam masyarakat. Sebagaimana perilaku politik maka berpikir politik dan orientasi berpikir sangat tergantung budaya politik atau pola keyakinan.
EmoticonEmoticon